Di Antara Harapan yang Tak Kembali
25 Juni 2025
Kadang aku bertanya, apakah semesta mencatat semua yang kutitipkan diam diam?
Karena harapan itu tak sepenuhnya hilang, ia hanya tak kembali, dalam bentuk yang kuinginkan.
Maka kutulis, bukan untuk dibaca, tapi untuk dilepaskan.
Karena jiwaku terlalu penuh, untuk memikul sunyi yang terlalu riuh.
Satu Persen Harapan
04 Juli 2025
Tatkala tersisa satu persen harapan, yang kupegang erat dalam genggaman.
Laksana embun di ujung dedaunan, menunggu pagi tak bertahan.
Pada satu persen yang kuucap dalam doa yang syahdu,
terselip namamu di setiap waktu.
walau mungkin tak cukup untuk membawamu kembali padaku,
tapi cukup untuk memberikan hangat dalam kalbu.
Dan jika pada akhirnya satu persen ini hilang,
aku ingin percaya bahwa ini bukan salahmu, bukan juga salahku.
Mungkin memang sudah semestinya begitu;
Rindu tak harus kembali, luka tak seharusnya sembuh,
dan kisah kita tak harus memiliki akhir yang bahagia.
Antara tuntas di pelaminan, atau tuntas di ikhlaskan.
Leave a Message Anonymously